Riset & Evaluasi

2023

OXFAM_Final Evaluation Cianjur Earthquake Response

PREDIKT melakukan evaluasi akhir dari program respon gempa Cianjur oleh Oxfam Indonesia yang dilaksanakan April – Mei 2023. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai pendekatan proyek, kinerja, prestasi, keberhasilan, serta tantangan yang ditemui. Pengambilan data menggunakan metodologi desk review, diskusi kelompok, wawancara informan kunci (KII), observasi dan umpan balik. Dari evaluasi ini akan dihasilkan laporan akhir evaluasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengimplementasian program selanjutnya.

PMI Intra-Action Review on PMI Covid-19 Operation

Palang Merah Indonesia (PMI), bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan aktor kemanusiaan lainnya, di tingkat nasional dan daerah telah melaksanakan penanggulangan COVID-19 sejak awal pandemi pada Maret 2020. Sebagai tanggapan, PMI memberikan pendekatan sektor luas yang mencakup 11 sektor/pilar. Tinjauan Intra-Aksi (IAR) bertujuan untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dilaksanakan selama tanggapan PMI COVID-19 terhadap rencana dan prosedur standar. Temuan dan rekomendasi utama akan digunakan oleh PMI dan IFRC untuk meningkatkan operasi di masa mendatang dan meningkatkan respons termasuk memperkuat manajemen transisi respons antara respons pandemi dan endemik dalam respons kesehatan.

OXFAM JMK Lesson Learned

Oxfam Indonesia mendukung Local Humanitarian Leadership (LHL) sebagai perwujudan dari The Grand Bargain dengan mendukung terbentuknya Jejaring Mitra Kemanusiaan (JMK) — sebuah konsorsium beranggotakan 20 organisasi lokal mitra strategis Oxfam in Indonesia. Studi ini mendokumentasikan praktik-praktik baik dan pembelajaran JMK menjadi dokumen operasional yang dapat diadaptasi atau diadopsi oleh semua anggota JMK, serta memberikan rekomendasi model kemitraan untuk memperkuat kapasitas JMK. Pembelajaran dan praktik baik terkait Implementasi program yang dikupas dalam laporan ini meliputi sektor-sektor: 1) Startup dan assessment; 2) Water, Sanitation and Hygiene; 3) Emergency Food Security and Vulnerable Livelihoods (EFSVL); 4) Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI); 5) Pengorganisasian komunitas atau community organising (CO); dan 6) Monitoring, Evaluation, Accountability and Learning (MEAL) dan Information and Communication Technology (ICT).

UNICEF_Assessment of School

PREDIKT ditunjuk oleh UNICEF Indonesia untuk melaksanakan kajian kesiapsiagaan sekolah dalam memitigasi risiko pandemi COVID-19. Kajian ini dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar sekolah masih mengikuti peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan oleh pemerintah. Dengan didorongnya Kembali pembelajaran tatap muka, kajian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi terkait peningkatan kesiapan pembukaan kembali sekolah dan pemerataan vaksinasi para guru di seluruh Indonesia. Dalam kajian ini, PREDIKT melakukan studi literatur, survei, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terpumpun (atau FGD) dengan melibatkan 1.200 sekolah dampingan UNICEF di 8 wilayah termasuk Nabire, Jayapura, Makassar, Bone, Pemalang, Jepara, Banda Aceh, Aceh Besar. Kajian ini dilakukan dengan melibatkan Kemendikbudristek dan hasilnya didiseminasikan pada Juni-Juli 2022.

IFRC_Final Evaluation ICBRR Program in Timor Leste

Studi ini merupakan evaluasi dari program Pengurangan Risiko Berbasis Komunitas Terintegrasi (ICBRR) di Timor Leste yang diimplementasikan oleh Cruz Vermelha de Timor-Leste (CVTL) dengan dukungan dari International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) serta Kementerian Luar Negeri Korea (MOFA). Program ini bertujuan untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap guncangan melalui kesiapsiagaan yang lebih efektif, mitigasi yang lebih besar, pencegahan dan peringatan dini. Peserta yang terlibat dalam evaluasi berjumlah 443 orang, dengan peserta berasal dari masyarakat, pejabat pemerintah di tingkat lokal dan nasional, staf Palang Merah dari CVTL, IFRC, Palang Merah Selandia Baru, Palang Merah Korea, serta dari donor (KOICA dan Kedutaan Besar Korea di Dili).

UNICEF_Strengthening Child-centered Contingency Planning

Sebagai bagian dari upaya pelaksanaan penanggulangan bencana dalam bentuk pencegahan dan kesiapsiagaan, bersama dengan para mitra, Predikt menyusun panduan penyusunan Rencana Kontinjensi Berpusat pada Anak. Pedoman ini dibuat dari kolaborasi lintas kementerian dan lembaga berdasarkan pelajaran yang dipetik oleh para pelaku kemanusiaan untuk melibatkan suara dan aspirasi anak serta mengidentifikasi kebutuhan khusus anak.

STC Evaluation central sulawesi

Pada 28 September, serangkaian gempa kuat melanda provinsi Sulawesi Tengah di Indonesia. Gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR dengan kedalaman 10 km ini berpusat di dekat ibu kota provinsi, Palu. STC hadir secara operasional di tiga kota/kabupaten yaitu Palu, Sigi, dan Donggala dengan dua kantor lapangan operasi berlokasi di Palu dan Donggala. STC mengimplementasikan program di enam sektor: perlindungan anak, pendidikan, sanitasi & kebersihan air (WASH), kesehatan & gizi, tempat tinggal, dan ketahanan pangan & penghidupan (FSL). Fokus utama dari evaluasi saat ini adalah untuk memberikan informasi tentang hasil Tanggap Darurat Sulawesi Tengah tersebut, termasuk keberhasilan dan pelajaran yang dipetik sebagai bagian dari pertanggungjawaban kepada penduduk yang terkena dampak serta pemangku kepentingan terkait, terutama donor, sehingga STC dapat meningkatkan kualitas tanggapannya di masa mendatang.

BNPB Konsultan Riset Aksi: Peran dan Fungsi Pusdalops PB BNPB

Sesaat setelah terjadi gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah tahun 2018, Yayasan Care Peduli Indonesia (Care) menjalankan program kemanusiaan selama 25 bulan yang didukung pendaan oleh DEC-funded Indonesia Tsunami Appeal Phase I & Phase II. Dalam kesempatan ini Predikt dipilih sebagai konsultan untuk melakukan evaluasi program tersebut. Dari hasil evaluasi diharapkan dapat memberikan analisa yang komprehensif terhadap capaian-capaian program, pembelajaran yang didapat, dan memberikan rekomendasi aksi untuk program yang akan datang. Evaluasi terfokus pada pertanyaan penelitian yang menilai kriteria dalam Standar Kemanusiaan Inti (Core Humanitarian Standards). Evaluasi ini menggunakan pendekatan metode campuran, yang mencakup kombinasi tinjauan literatur, metode kuantitatif, dan kualitatif. Sebanyak 432 orang mengikuti evaluasi ini, melalui berbagai metode.

CARE DEC Evaluation

PREDIKT bersama dengan Resilience Development Initiative ditunjuk oleh UNICEF untuk melaksanakan evaluasi implementasi program Satuan Pendidikan yang Aman Bencana (SPAB) di Indonesia. Evaluasi ini diharapkan dapat melihat capaian berbasis data dalam penerapan program SPAB di Indonesia dengan mengidentifikasi tantangan, praktik baik dan pembelajaran, melalui pemetaan aktor kunci, kebijakan dan pedoman program SPAB. PREDIKT dan RDI melaksanakan Evaluasi ini dengan menggunakan metode studi literatur, wawancara mendalam, diskusi kelompok terpumpun (FGD), dan lokakarya yang melibatkan anak-anak, pemerintah di level nasional dan daerah, serta LSM. Evaluasi ini diharapkan menghasilkan laporan, publikasi jurnal akademik, dan video pendek yang menjelaskan kesimpulan dari hasil temuan evaluasi.

UNICEF_Stocktaking Study on CSS

PREDIKT bersama dengan Resilience Development Initiative ditunjuk oleh UNICEF untuk melaksanakan evaluasi implementasi program Satuan Pendidikan yang Aman Bencana (SPAB) di Indonesia. Evaluasi ini diharapkan dapat melihat capaian berbasis data dalam penerapan program SPAB di Indonesia dengan mengidentifikasi tantangan, praktik baik dan pembelajaran, melalui pemetaan aktor kunci, kebijakan dan pedoman program SPAB. PREDIKT dan RDI melaksanakan Evaluasi ini dengan menggunakan metode studi literatur, wawancara mendalam, diskusi kelompok terpumpun (FGD), dan lokakarya yang melibatkan anak-anak, pemerintah di level nasional dan daerah, serta LSM. Evaluasi ini diharapkan menghasilkan laporan, publikasi jurnal akademik, dan video pendek yang menjelaskan kesimpulan dari hasil temuan evaluasi.

WVI Survey Guru 3T & SLB Kerjasama KEMENDIKBUD GTK DIKMENDIKSUS & WVI

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) menyebabkan berbagai disrupsi dalam kinerja guru dan tenaga kependidikan yang tantangannya berbeda bagi masing-masing daerah maupun jenis satuan pendidikan sehingga berisiko memperbesar kesenjangan kualitas pendidikan, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta Sekolah Luar Biasa (SLB). Tujuan penelitian adalah mengetahui persepsi guru dan tenaga kependidikan lainnya terkait situasi sekolah akibat pandemi dan kenormalan baru, kekhawatiran dan masalah yang ditemui guru sehingga menghambat keberlanjutan pendidikan, serta kebutuhan dan ide guru terkait kebijakan dan layanan pemerintah sektor pendidikan, terutama guru di daerah 3T dan pendidikan khusus.

YPII_Evaluasi Proyek Respon Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah – SHO Sulawesi

Yayasan Plan International Indonesia (YPII) mengaktifkan Tim Tanggap Darurat (ERT) segera setelah tsunami dan melakukan Kajian Kebutuhan Cepat (RNA) dengan dukungan dari Kepala Regional DRM Plan Asia. Dalam RNA tersebut, tim YPII mengunjungi enam lokasi antara lain lokasi pengungsian, sekolah dan desa terdampak di Palu (tiga lokasi di Sigi dan tiga lokasi di Parigi Moutong) serta melakukan observasi lapangan di Donggala.

ASB_Feasibility Study on Strengthening Resilience in South and South-East Asia

Kantor regional ASB untuk Indonesia dan Filipina menginisiasikan proyek yang bertujuan untuk memberikan kontribusi pencapaian SDGs 1 & 13 melalui pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif untuk memperkuat ketahanan wilayah-wilayah di Asia Selatan dan Tenggara yang terkena dampak perubahan iklim dan bencana alam. Hasil keseluruhan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan pembangunan sosio-ekonomi dan ketahanan komunitas rawan bencana di Asia Selatan dan Tenggara melalui pendekatan cerdas iklim dan peka terhadap risiko penghidupan serta peningkatan kepemimpinan perempuan dan penyandang disabilitas. Pelaksanaan proyek ini akan dipimpin oleh satu organisasi per negara, yaitu Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy di Indonesia (www.field-indonesia.or.id), People’s Initiative for Learning and Community Development (www.pilcd.org) untuk Filipina dan Centre for Disability in Development (www.cdd.org.bd) untuk Bangladesh. Studi ini mencakup tiga lokasi studi: Rayenda Union, di Kecamatan Sarankhol (Bangladesh), Kepulauan Sipora dan Siberut di Mentawai (Indonesia), dan Kota Catbalogan di Samar (Filipina). Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data: desk review, focus group discussion (FGD) dan wawancara dengan informan kunci.

ASB Feasibility study for “Improved Adaptation Capacities of at-Risk Coastal Communities in Indonesia and the Philippines through Inclusive Community-Based Actions and Learnings”

Dalam studi ini, PREDIKT menilai relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak, informasi dasar dan rekomendasi terkait keberlanjutan proyek “Peningkatan Kapasitas Adaptasi Masyarakat Pesisir” yang akan diimplementasikan oleh ASB. Studi ini menggunakan metode campuran dan multi-informan, dengan fokus pada lima sampel berbeda: kelompok berisiko, kelompok mata pencaharian, lembaga pemerintah, dan LSM. Analisis dalam studi ini difokuskan pada lima aspek utama: situasi kebijakan dan hukum, pengaturan sosial dan kelembagaan, kondisi lingkungan hidup, penilaian ekonomi, dan manajemen proyek.

YPII Longitudinal Study for Evaluation of Plan’s Child Centered Disaster Risk Reduction (CCDRR)

Sejak tahun 2007 Plan International Indonesia telah mengembangkan strategi untuk mengimplementasikan CCDRR (Pengurangan Risiko Bencana Yang Berpusat Pada Anak). Pendekatan berbasis hak anak untuk pengurangan risiko bencana itu mengubah pandangan anak sebagai korban menjadi sebagai agen untuk mengambil bagian dalam pengurangan risiko bencana. Pendekatan ini memandang anak-anak sebagai penerima manfaat dan secara aktif melibatkan anak-anak berisiko, keluarga, dan masyarakat dalam mengembangkan dan melaksanakan kesiapsiagaan dalam keadaan darurat secara tepat. Pendekatan CCDRR telah dilakukan oleh Plan Indonesia dalam mengimplementasikan program sekolah aman di Rembang, Grobogan, Sikka, Lembata, Soe, Nagekeo dan Jakarta. Fokus studi ini untuk melihat hasil proyek dan menilai tingkat keberlanjutannya.

STC Baseline Study: Knowledge, Attitude, Practie (KAP) Survey on Disaster Risk Reduction

Google.org bermitra dengan Save The Children Indonesia untuk menerapkan “Google untuk Kota dan Komunitas Tahan Bencana” bersama Pemerintah Indonesia. Kajian ini fokus pada pengumpulan data dan pengumpulan informasi dalam menilai kondisi ketahanan bencana yang ada di Indonesia dengan fokus di provinsi Jawa Barat.

YPII_Studi Evaluasi Implementasi Proyek Sekolah Aman di Kabupaten Lembata dan Sikka

Sejak 2008, Plan International Indonesia telah menjalankan program Pengurangan Risiko Bencana (DRR) di Lembata dan Sikka. Tahun 2014 menjadi tonggak awal munculnya proyek “Sekolah Aman” dengan fokus utamanya adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman dan terjamin bagi anak-anak. Evaluasi ini tidak hanya melihat pembelajaran, tetapi juga rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas proyek, memberikan landasan yang kokoh untuk merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah berikutnya yang lebih efisien.

STC Baseline Study of School-Based Disaster Preparedness Capacity in West Java

Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC) bekerja sama dengan mitra lokal, menginisiasi proyek baru bertajuk “Membangun Kesiapsiagaan dan Ketahanan melalui Pendidikan dan Perlindungan Anak dalam Keadaan Darurat”. Inisiatif ini juga merespons Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengembangkan modul e-learning untuk meningkatkan jangkauan dan skala dari Inisiatif “Sekolah Aman” dan mendorong YSTC untuk fokus pada bidang yang berisiko tinggi. Studi ini berfokus pada koleksi data awal dari serangkaian indikator yang diuraikan dalam proposal proyek. Kegiatan ini akan memotret kondisi kesiapsiagaan bencana yang ada di tiga kabupaten (Tasikmalaya, Bandung Barat, dan Bandung).

CWS_DREAM (Disaster Resilience through Enhanced Adaptive Measures)

Church World Service (CWS) Indonesia memulai sebuah program dengan dukungan dari Act for Peace (AfP) – ANCP (Australian NGO Cooperation Program – Program Kerjasama LSM Australia) yang diinisiasi untuk pelaksanaan Ketangguhan terhadap Bencana melalui program Enhanced Adaptive Measures (DREAM) yang didesain untuk mendukung masyarakat yang terlibat dalam peningkatan kapasitas adaptasi, pengurangan risiko bencana yang disebakan perubahan iklim yang sedang terjadi serta membangun ketangguhan. Tujuan umum dari program ini adalah untuk meningkatkan ketangguhan terhadap variabilitas iklim pada saat ini dan masa yang akan datang di Tana Toraja. Berdasarkan hasil temuan dan analisa kami, masyarakat di 5 desa sasaran sangat rentan terhadap dampak bencana terutamanya bahaya yang terkait dengan iklim. Bahaya tersebut adalah gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin kencang dan kebakaran.

Apa yang baru dari Predikt ?

Lihat kegiatan kami disini

Cek Kegiatan Kami di Instagram

@predikt.id

Follow media sosial predikt

© All right served Predikt 2023.