Penguatan Kapasitas

UTACTION: Kampung Tangguh Bencana & SOBAT UT

United Tractors (UT) merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (Astra), salah satu grup usaha terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan jaringan layanan menjangkau berbagai industri dan sektor. Bersamaan dengan memastikan mutu dan kualitas dari produk yang dihasilkan, UT juga menjalankan berbagai program berkelanjutan yang diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya yaitu UTACTION: program bantuan penanggulangan bencana dalam beberapa tahap kepada masyarakat terdampak. UTACTION terdiri dari 2 program penguatan kapasitas yaitu KATANA (Kampung Tangguh Bencana) dan SOBAT UT yang menyasar ke sekolah-sekolah. PREDIKT bersama CSR PT United Tractors menjalankan 2 program pendampingan tersebut untuk memastikan masyarakat dan warga sekolah memahami dan dapat menerapkan praktik-praktik kesiapsiagaan bencana di lingkungannya.

Sebagai bagian dari proses berkelanjutan untuk memperkuat ASEAN Joint Disaster Response Plan (AJDRP), AHA Centre menyelenggarakan Lokakarya AJDRP ke-4 di Jakarta, Indonesia, pada 16-17 November 2023. Tiga tujuan utama lokakarya ini adalah sebagai berikut: (i) untuk lebih memperkuat pemahaman tentang mekanisme regional ASEAN tentang manajemen bencana; (ii) untuk meninjau dan memperkuat mekanisme pada pengaturan siaga dan prosedur mobilisasi bagi mitra ASEAN (CSO, sektor swasta, badan PBB, gerakan RCRC, dan Mitra Wicara ASEAN) untuk menjadi bagian dari pengaturan siaga dan prosedur mobilisasi ASEAN; (iii) untuk meninjau dan memperkuat mekanisme koordinasi untuk One ASEAN One Response.

Lokakarya ASEAN Joint Disaster Response Plan (AJDRP) ke-5, yang diselenggarakan pada tanggal 13 hingga 15 Agustus 2024 di Yogyakarta, Indonesia, menjadi ajang penting dalam memperkuat kerangka kerja tanggap bencana di kawasan ASEAN. Lokakarya ini, yang merupakan bagian integral dari Visi One ASEAN One Response, berfokus pada peningkatan kolaborasi dan koordinasi antara Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) dan Kantor Nasional Penanggulangan Bencana (NDMO).

Timor-Leste dikenal sebagai negara yang sangat rawan terhadap bencana. Mulai dari gempa bumi hingga banjir, tanah longsor, dan konflik internal, masyarakat Timor-Leste telah menghadapi berbagai tantangan yang telah berulang kali menguji ketahanan mereka. Menanggapi tantangan-tantangan ini, Cruz Vermelha de Timor-Leste (CVTL) atau Palang Merah di Timor-Leste, dengan dukungan dari Palang Merah Amerika (AmCross), telah memulai program “Penguatan Kesiapan dan Respon Bencana di Timor-Leste” yang bertujuan untuk mencapai tiga hasil, yaitu: 1) Membangun pengetahuan dan kesadaran mereka tentang risiko bencana melalui tindakan individu dan kolektif; 2) Memberikan bantuan yang efektif dan tepat waktu kepada populasi yang terkena dampak dan berisiko; dan 3) Mendukung kemitraan eksternal yang strategis. Sebelum pelaksanaannya, sebuah studi dasar dilakukan dengan tujuan-tujuan berikut: Pertama, untuk menilai pengetahuan dan pemahaman tentang kesiapsiagaan bencana di masyarakat dan sekolah-sekolah yang rentan sasaran. Kedua, studi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan analisis yang lebih baik dalam hal kesiapsiagaan masyarakat dan sekolah terhadap bencana dan bahaya alam.

PREDIKT bersama BNPB menyusun Pedoman Sosialisasi Penanggulangan Bencana BNPB sebagai acuan dalam penyelenggaraan sosialisasi penanggulangan bencana yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra pemangku kepentingan, yang merupakan bagian untuk mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana Sub Kegiatan Pelayanan Informasi Rawan Bencana oleh BPBD kabupaten/kota.

Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) adalah sebuah pendekatan yang mendorong komunitas akar rumput dalam mengurangi risiko bencana di tingkat lokal. PRBBK dengan menggunakan pendekatan berbasis keagamaan merupakan salah satu strategi yang penting, terutama bagi gereja yang memiliki tugas dan panggilan untuk melayani (diakonia). Tujuan dari PRBBK berbasis keagamaan ini adalah untuk: Memastikan setiap orang agar memahami apa peran gereja dalam penanggulangan bencana, dan bagaimana memfasilitasi PRBBK sesuai dengan peran gereja di komunitas sekitarnya. Panduan ini juga akan menjadi acuan dasar bagi ADRA Indonesia dan Gereja Advent dalam melaksanakan PRBBK di lingkungan masing-masing, dan untuk memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Sebagai respon dari kejadian bencana yang terus meningkat di kawasan ASEAN yang memberikan dampak buruk sektor pendidikan, ASEAN Safe School Initiative (ASSI) didirikan dan disahkan oleh ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM) pada bulan Januari 2013, sebagai program regional kolaboratif untuk keamanan sekolah. Inisiatif ini merupakan prioritas ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) 2016-2020 dan ASEAN Regional Work Plan for Education 2016-2020. Untuk mengatasi permasalahan ini secara efektif dan memastikan adanya penilaian menyeluruh terhadap kemajuan ASEAN dalam program keselamatan sekolah, penting untuk memiliki mekanisme yang disepakati secara regional untuk melaporkan inisiatif keselamatan sekolah pada berbagai pemangku kepentingan di kawasan ASEAN. Pedoman ini mencakup: tujuan pedoman, siapa yang harus menggunakan pedoman, apa yang akan dilaporkan/dipantau, tingkat pelaksanaan pemantauan dan prinsip-prinsip umum pedoman.

Plan Indonesia melalui project Y-Act in Urban Nexus memiliki tujuan menciptakan kota yang aman dan tangguh melalui pemberdayaan dan kepemimpinan kaum muda. Project ini dilakukan periode September 2020 – Juni 2021 di 2 Kelurahan, yaitu Krendang (Jakarta Barat) dan Klender (Jakarta Timur). Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan rangkaian pelatihan untuk kaum muda (6 topik). Adapun pelatihan-pelatihan tersebut adalah Literasi Digital, Pemberdayaan Ekonomi Mikro, Literasi Keuangan, Ketrampilan Komunikasi, Pengenalan Digitalisasi dan Kepemimpinan.

PREDIKT bersama tim INVEST DM membuat peta okupasi nasional untuk bidang penanggulangan bencana yang selaras dengan kerangka kualifikasi nasional Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme personel penanggulangan bencana sehingga meningkatkan kualitas layanannya di Indonesia. Kami berhasil mengidentifikasi 60 pekerjaan yang dikategorikan dalam 22 fungsi inti manajemen bencana. Penyusunan peta okupasi ini melibatkan penelitian mendalam melalui studi literatur dan wawancara terstruktur dengan lembaga pemerintah, LSM, dan kelompok bisnis.

Apa yang baru dari Predikt ?

Lihat kegiatan kami disini

Cek Kegiatan Kami di Instagram

@predikt.id

Follow media sosial predikt

© All right served Predikt 2023.